PEMANFAATAN BUNGA MAWAR (Rosa Sp.) SEBAGAI MINYAK ATSIRI UNTUK PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT DESA KALIPUCANG, KEC TUTUR, KAB. PASURUAN

Authors

  • Nungki Mela Sari UPN "Veteran" Jawa Timur
  • Lintang Sekar Wulandari Setyabudi
  • Sani
  • Ika Nawang Puspitawati

DOI:

https://doi.org/10.33005/environation.v2i2.2

Keywords:

Mawar, Minyak Atsiri, Water Distillation

Abstract

Minyak atsiri merupakan zat berbau khas yang tekandung didalam tanaman. Minyak ini disebut juga sebagai minyak esensial dikarenakan pada suhu kamar mudah menguap. Salah satu minyak esensial yang paling berharga adalah minyak mawar. Bunga mawar sangat melimpah terdapat di Desa Kalipucang, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Ketersediaan tersebut dapat dimanfaatkan untuk menambah nilai jual tanaman tersebut. Pembuatan minyak atsiri bunga mawar menggunakan rangkaian alat penyulingan yang sederhana (water distillation) meliputi panci presto, pipa besi dan bak kondensor. Penyulingan ini menggunakan sistem dimana bahan yang akan diambil minyak atsirinya berhubungan langsung dengan air mendidih. Sebanyak 1 kg bunga mawar dapat menghasilkan ekstrak sebanyak 150 ml. Pada kegiatan pengabdian ini, mahasiswa diberikan kesempetan untuk mendapatkan pengalaman belajar secara langsung dari lapangan dan unutk memberikan kontribusi dalam program pengembangan. Bentuk pengabdian kepada masyarakat sendiri adalah dengan dilakukannya pembuatan minyak atsiri dari bunga mawar di Desa Kalipucang, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Produk ini juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Kalipucang.

Downloads

Published

2023-06-30